JS

Wikipedia

Hasil penelusuran

Senin, 01 Juli 2013

Hubungan Akrab: Keluarga, Teman, Kekasih dan Pasangan Hidup

Hubungan Saling Ketergantungan dengan Keluarga dan Teman Versus Kesepian

DIBALIK BERITA UTAMA :  PANDANGAN PSIKOLOG SOSIAL
Lebih dari sekedar fenomena kencan kilat, ada inovasi lain yang relatif mutakhir yang memberikan cara alternatif untu memulai suatu hubungan.  McKenna dan Bargh ( 2000 ) berpendapat bahwa teknologi Komputer memberikan suatu yang baru dan berbeda sehubungan dengan identitas social, interaksi social, dan formasi ubungan. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat ahwa kebebasan untuk tidak perlu mengambil langkah pertama seperti di dunia nyata dan mengambil resiko ditolak yang menyakitkan ( Snell, 1998 )

          Individu – individu yang paling sukses dalam membentuk dan mempertahankan hubungan romantic ( Connolly & Johnson, 1996 ). Hubungan dapat gagal, tentu saja, dan dapat putus ( Ariaga, 2001). Akhir dari suatu hubungan menyebabkan kekakcauan emosional yang paling sedikit di antara orang-orang dengan kelekatan aman, dan paling banyak kekcauan emosional bagi orang-orang dengan gaya kelekatan terpreokupasi ( Choo, Levine, & Hatfield, 1996). Ketikapasangan romantic remaja putus, konsekuensi yang umum terjadi adalah depresi, terutama pada perempuan-perempuan muda ( Joyner & Udry, 2000 ).

Barang Apakah yang Disebut dengan Cinta?

          Cinta adalah salah satu tema yang paling umum dalam lagu-lagu, film, dan kehidupan kita sehari-hari. Sebagian besar orang dalam budaya kita menerima cinta, Cinta adalah suatu kombinasi  emosi, kognisi, dan perilaku yang da[at terlibat dalam hubungan intim. Cinta adalah reaksi emosional yang sama dikenalnya dan sama mendasarnya dengan rasa marah, kesedihan, kegembiraan, dan rasa takut (Shaver, Morgan, & Wu, 1996). Mungkin cinta bahkan bagi anda, karena Aron, Paris, dan Aron (1995) menemukan bahwa jatuh cinta mendorong terjadinya peningkatan self-efficacy dan self-esteem.

Cinta membara / Passionate Love ( Eros ) adalah suatu respons emosional yang intensif dan sering kali tidak realistic terhadap orang lain. Orang yang mengalami emosi ini biasanya menginterpretasikannya sebagai “cinta sejati”. Sementara pengamat dari luar akan lebih menamainya “kegilaan”.

Cinta karib / Companionate Love ( Storge ) adalah Cinta yang didasarkan pada pertemanan, saling ketertarikan, minat yang sama, saling menghargai, dan kepedulian terhadap kesejahteraan masing-masing.

Cinta main – main / Game –playing Love  ( Ludus )

Cinta posesif atau Menuntut / Possessive Love ( Mania )

Cinta logika / Logical Love ( Pragma )

Cinta tidak mementingkan diri sendiri / Selfless Love ( Agape )


Seksualitas dalam Hubungan Romantis
         
Sangsi hukum dan keagaman terhadap seks pranikah memiliki sejarah yang panjang pada berbagai budaya, tetapi perubahan yang dramatis pada sikap terhadapseks dan pada perilaku seksual terjadi selama abad kedua puluh. Sikap mengenai seksualitas menjadi semakin permisif, dan interaksi seksual menjadi komponen dari hubungan romantic yang umum dan diterima secara luas di dunia.

          Revolusi seksual yang terjadi pada 1960an  dan 1970an di amerika serikat, protes terhadap perang Vietnam, eksperimen dengan obat-obatan illegal, jenis music baru, dan kebebasan seksual berpadu membentuk sebuah kritik kolektif terhadap status quo. Di antara warisan yang masih ada dari periode itu adalah liberasi seksual. Paling tidak, ke arah toleransi dan sikap permisif yang lebih besar.


PERNIKAHAN: Hubungan Akrab yang Paling Utama

          Faktor yang sehubungan dengan ketertarikan, pertemanan, percintaan, cinta, dan seks juga relevan dengan pemilihan pasangan pernikahan ( contoh : Kesamaan, disposisi, kepribadian dan ilusi ), termasuk adanya tantangan dalam menghadapi isu ekonomi, menjadi orang tua, dan karier, dan juga tugas yang sangat sulit untuk mempertahankan hubungan jangka panjang.

Keberhasilan dan kepuasan Pernikahan: Kesamaan yang diamsumsikan, Kepribadian, dan Seks
Berikut adalah faktor-faktor prediktif yang muncul pada permulaan dan menjadi pertanda bahaya,

·         Kesamaan yang diamsumsikan : Sejauh mana dua orang percaya bahwa mereka serupa pada hal-hal tertentu, dan sebaliknya. Bukan dengan sejauh mana mereka pada kenyataan serupa.

·         Faktor-faktor kepribadian, Contohnya, Narsisme, suatu disposisi kepribadian yang lebih dalam dari sekedar self-esteem yang tinggi.


·         Seks dalam pernikahan, adanya pengaruh interaksi seksual.

Cinta dalam Pernikahan, Karier, Menjadi Orang Tua, dan Perubahan Komposisi dalam Keluarga
Kenyataan mengenai pernikahan memiliki sangkut paut yang lebih panjang daripada jatuh cinta, mengadakan upacara pernikahan, dan kemudian mengalami kebahagiaan tiada akhir. Sebagai tambahan, Kepedulian ekonomi ( Conger, Rueter, & Elder, 1999 ), stress saat menjadi orang tua ( Kurdek, 1999 ), dan komposisi keluarga yang tidak tradisional dapat menambahkan kerumitan yang tidak diharapkan.

Demikian adalah faktor-faktor yang mempengaruhinya,

·         Apakah menikah lebih baik daripada melajang?

Dibandingkan dengan individu lajang, orang-orang yang menikah secara konsisten melaporkan merasa lebih bahagia dan sehat ( Stenhauer, 1995 ) dan juga orang-orang yang menikah memiliki tingkat bunuh diri yang rendah dibandingkan orang-orang yang sebaliknya, paling tidak sampai mereka mencapai usia 30-an, setelah itu, keuntungan dari menikah mulai pudar. ( Mastekaasa, 1995 )


·         Bekerja di dalam dan di luar rumah.

Terkadang diamsusikan bahwa hubungan seks pasangan memburuk jika pekerjaan di luar rumah bersifat terlalu menuntut.

·         Menjadi orang tua.

Meskipun terdapat tekanan-tekananbiologis yang mendorong dimilikinya anak, menjadi orang tua dapat cukup mengganggu seksualitas pernikahan dan juga menimbulkan berbagai macam permasalahan lain dalam hubungan (Alexander & Higgins,1993; Hackel & Ruble, 1992 ).

·         Perubahan pada komposisi keluarga

Adanya perubahan pada komposisi keluarga tersebut, contohnya, Single Parents, adanya anak diluar nikah, dan Pasangan sesame jenis.
Permasalahan dalam hubungan, reaksi terhadap permasalahan, dan efek dari kegagalan dalam hubungan

·         Permasalahan antara pasangan.

Karakteristik pribadi negatif yang awalnya dianggap lucu dan “ berbeda” bisa menjadi mengganggu dan tidak disukai ( Felmee, 1995; Pines, 1997 ).

·         Bereaksi terhadap permasalahan penikahan.

Adanya suatu reaksi pada pasangan saat terjadi adu argument dan perbedaan pendapat.

·         Kegagalan hubungan; efek dari putusnya hubungan

Timbulnya suatu penghambat dalam menjalani hubungan akibat dari pengalaman yang menyedihkan / mengecewakan pada hubungan pada masa lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://isroi.files.wordpress.com/2010/01/chicken-egg.gif%3Fw%3D468&imgrefurl=http://www.jualcdsoftware.com/2011/11/cara-pasang-animasi-lucu-pada-blog.html&usg=__pffPdWlC4BLeIxRZKT3efI3QZhc=&h=200&w=250&sz=16&hl=id&start=17&sig2=lK53suQGqNLsKL51AuVHUw&zoom=1&tbnid=dl58wn7gc0YGOM:&tbnh=89&tbnw=111&ei=0QLTUeTEJMa8rAf8pYCQAQ&itbs=1&sa=X&ved=0CEoQrQMwEA